RANGRANG : PESONA NUSA PENIDA SEBAGAI SIMBOL KOMUNIKASI PARIWISATA BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL (Studi kasus : IKM Ngurah Gallery, Desa Tanglad, Nusa Penida, Klungkung, Provinsi Bali)

Authors

  • KADEK DANTHISWARI GELGEL
  • I GUSTI AYU WIMA
  • I. A. PUTU WIDANI SUGIANINGRAT

DOI:

https://doi.org/10.33005/peta.v3i1.58

Abstract

Tenun rangrang merupakan  produk kerajinan tradisional khas Nusa Penida yang dapat dijadikan sebagai simbol komunikasi pariwisata berkelanjutan berbasis kearifan lokal. Peningkatan niat beli konsumen terhadap tenun rangrang dapat diasumsikan sebagai peningkatan niat kunjung wisatawan ke Nusa Penida. Guna meningkatkan niat beli konsumen terhadap tenun rangrang, maka perlu diterapkan strategi pemasaran. Storytelling dan experiential marketing yang tepat dapat memberikan dampak positif sehingga mampu meningkatkan niat beli konsumen. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, jumlah sampel 112 responden, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, teknik analisa menggunakan SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa storytelling marketing dan experiential marketing memberikan dampak dalam peningkatan niat kunjung wisatawan ke Nusa Penida.

 

Kata kunci: Experiential Marketing, Pariwisata Berkelanjutan, Storytelling Marketing.

Downloads

Published

2024-08-02

How to Cite

GELGEL, K. D. ., WIMA, I. G. A. ., & SUGIANINGRAT, I. A. P. W. . (2024). RANGRANG : PESONA NUSA PENIDA SEBAGAI SIMBOL KOMUNIKASI PARIWISATA BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL (Studi kasus : IKM Ngurah Gallery, Desa Tanglad, Nusa Penida, Klungkung, Provinsi Bali). PETA - Jurnal Pesona Pariwisata, 3(1), 1–6. https://doi.org/10.33005/peta.v3i1.58