HARNESSING DIGITAL MARKETING TO PROMOTE CULTURAL SENSITIVITY IN INDONESIAN TOURISM
DOI:
https://doi.org/10.33005/peta.v2i1.9Abstract
Peningkatan jumlah turis asing di negara-negara dengan keberagaman budaya, seperti Indonesia, telah memunculkan perhatian dalam tejadinya
konflik budaya antara wisatawan asing dan penduduk lokal. Masalah ini dapat terjadi akibat kurangnya kesadaran lintas budaya dan adanya
miskomunikasi tentang negara yang dikunjungi. Di sisi lain, pemanfaatan pemasaran digital dalam sektor pariwisata semakin luas dan berdampak
besar. Meskipun demikian, penelitian yang telah dilakukan untuk mengeksplorasi integrasi sensitivitas budaya dalam kampanye pemasaran digital
pariwisata masih sangat minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi gap tersebut dengan mengkaji potensi promosi sensitivitas budaya melalui
pemasaran digital dalam pariwisata, terutama di Indonesia. Melalui pendekatan eksploratif dengan metode kualitatif deskriptif menggunakan data
sekunder, penelitian ini mendiskusikan signifikansi dan dampak dari promosi sensitivitas budaya (cultural sensitivity) melalui pemasaran digital
pariwisata. Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya sensitivitas budaya dalam pengembangan pariwisata dan menunjukkan bahwa sensitivitas budaya
dapat dipromosikan secara efektif melalui berbagai alat dan kegiatan pemasaran digital. Integrasi sensitivitas budaya dalam pemasaran digital
pariwisata memiliki potensi untuk meningkatkan pemahaman budaya para pengunjung, membina pengalaman dan hubungan positif antara pengunjung
dan penduduk lokal, serta berkontribusi pada pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan unsur sensitivitas budaya
dalam strategi pemasaran digital, diharapkan konflik budaya dapat diminimalisir dan hubungan yang lebih kuat antara wisatawan dan penduduk lokal
dapat terjalin.
Kata Kunci: Sensitivitas Budaya, Pemasaran digital, Wisatawan asing, Indonesia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 PETA - Jurnal Pesona Pariwisata
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.